Tegangan Normal Akibat Beban Aksial
Materi Kuliah Teknik Mesin Mekanika Kekuatan Materiak (MKM) atau Mekanika Teknik (Mechanics Of Materials), Tegangan Normal Akibat Beban Aksial
Alhamdulillah Sudah lama tidak posting di category MKM hari ini akhirnya posting juga tentang Tegangan Normal Akibat Beban Aksial Beserta Soal dan Pembahasanya serta ada juga latihan soalnya,
Setelah Saya Sebelumnya Sudah mempostkan :
1.Tegangan Pada Bidang Miring Pada Benda Yang Mendapat Tegangan Langsung Pada Satu Bidang Disertai Dengan Tegangan Geser Sederhana
2. MKM Bab 3 Tegangan dan Regangan Prinsipal
3.Bab 2 MKM Konstanta Elastisitas
4.Mkm Tegangan Dan Regangan Sederhana
mudah-mudahan artikel yang saya tulis bermanfaat bagi semuanya khususnya Jurusan Teknik Mesin.
- TEGANGAN NORMAL DAN TEGANGAN GESER
- Tegangan Normal (Normal Stress)
Gambar 1.1. Komponen-Komponen Tegangan Normal dan Geser dari Tegangan.
Tegangan normal adalah intensitas gaya yang bekerja normal (tegak lurus) terhadap irisan yang mengalami tegangan, dan dilambangkan dengan ζ (sigma).
Bila gaya-gaya luar yang bekerja pada suatu batang sejajar terhadap sumbu utamanya dan potongan penampang batang tersebut konstan, tegangan internal yang dihasilkan adalah sejajar terhadap sumbu tersebut.
Gaya-gaya seperti itu disebut gaya aksial, dan tegangan yang timbul dikenal sebagai tegangan aksial. Konsep dasar dari tegangan dan regangan dapat diilustrasikan dengan meninjau sebuah batang prismatik yang dibebani gaya-gaya aksial (axial forces) P pada ujung-ujungnya. Sebuah batang prismatik adalah sebuah batang lurus yang memiliki penampang yang sama pada keseluruhan pajangnya. Untuk menyelidiki tegangan-tegangan internal yang ditimbulkan gaya-gaya aksial dalam batang, dibuat suatu pemotongan garis khayal pada irisan mn (Gambar 1.2). Irisan ini diambil
tegak lurus sumbu longitudinal batang. Karena itu irisan dikenal sebagai suatu penampang (cross section).
Gambar 1.2. Batang Prismatik yang Dibebani Gaya Aksial
Tegangan normal dapat berbentuk:
1. Tegangan Tarik (Tensile Stress)
Apabila sepasang gaya tarik aksial menarik suatu batang, dan akibatnya batang ini cenderung menjadi meregang atau bertambah panjang. Maka gaya tarik aksial tersebut menghasilkan tegangan tarik pada batang di suatu bidang yang terletak tegak lurus atau normal terhadap sumbunya.
Gambar 1.3. Gaya Tarik Aksial
2. Tegangan Tekan (Compressive Stress)
Apabila sepasang gaya tekan aksial mendorong suatu batang, akibatnya batang ini cenderung untuk memperpendek atau menekan batang tersebut. Maka gaya tarik aksial tersebut menghasilkan tegangan tekan pada batang di suatu bidang yang terletak tegak lurus atau normal terhadap sumbunya.
Gambar 1.4. Gaya Tekan Aksial
Intensitas gaya (yakni, gaya per satuan luas) disebut tegangan (stress) dan lazimnya ditunjukkan dengan huruf Yunani ζ (sigma). Dengan menganggap bahwa tegangan terdistribusi secara merata pada seluruh penampang batang, maka resultannya sama dengan intensitas ζ kali luas penampang A dari batang.
Selanjutnya, dari kesetimbangan benda yang diperlihatkan pada Gambar 1.2, besar resultan gayanya sama dengan beban P yang dikenakan, tetapi arahnya berlawanan. Sehingga diperoleh rumus :
- Regangan Normal
Sesuai dengan hukum Hooke, tegangan adalah sebanding dengan regangan
Dalam hukum ini hanya berlaku pada kondisi tidak melewati batas elastik suatubahan, ketika gaya dilepas. Kesebandingan tegangan terhadap regangan dinyatakansebagai perbandingan tegangan satuan terhadap regangan satuan, atau perubahanbentuk. Pada bahan kaku tapi elastis, seperti baja, kita peroleh bahwa tegangan satuan yang diberikan menghasilkan perubahan bentuk satuan yang relatif kecilPada bahan yang lebih lunak tapi masih elastik, seperti perunggu, perubahan bentukyang disebabkan oleh intensitas tegangan yang sama dihasilkan perubahan bentuk sekitar dua kali dari baja dan pada aluminium tiga kali dari baja.
Regangan ε disebut regangan normal (normal strain) karena berhubungandengan tegangan normal. Rumus regangan normal berdasarkan hukum Hooke :
Bentuk Regangan Normal:
=> Regangan Tarik (Tensile Strain) => terjadi jika batang mengalami tarik
=> Regangan Tekan (Compressive Strain) => terjadi jika batang mengalami tekan
- Penentuan Tegangan izin dan Modulus Elastisitas Diagram Tegangan-Regangan
Pengujian tarik yang paling umum digunakan untuk logam adalah suatu mesin pengujian yang menggunakan suatu gaya tarik yang dikendalikan dan naik secara perlahan sampai akhirnya batang mengalami patah atau pecah. Tarikan total pada batang di setiap saat selama pengujian diukur dengan menggunakan Ekstensometer yang mampu mengukur hingga skala 0.0001 in. dari pengukuran ini tegangan dan regangan satuan yang terlihat, dihitung dan kemudian diplot sehingga menghasilkan diagram tegangan-regangan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.5.
Pada baja lunak, tegangan yang diperoleh akan sebanding dengan regangan
sampai pada tegangan sekitar 30 kN/m2
Seperti yang ditunjukkan pada kurva titik A, sehingga membuktikan hokum Hook. Untuk tegangan-regangan di luar titik A, regangan naik dengan laju yang lebih cepat dari tegangan dan akibatnya A adalah
batas kesebandingan. Pada tegangan sekitar 33 kN/m2 atau pada titik B, batas elastik bahan dicapai. Yaitu jika tegangan bekerja di luar titik ini, batang tidak akan kembali lagi ke panjang awalnya setelah beban dilepas atau dengan kata lain disini diperolah suatu set permanen.
Setelah pengujian dilanjutkan sampai suatu titik tegangan maksimum kekuatan-batas bahan dimana kemampuan batang menahan, akhirnya dicapai pada titik E pada kurva. Di luar titik E, pemanjangan akan berlanjut tetapi secara perlahan tegangan berkurang, sampai akhirnya batang mengalami patah (pecah).
batas kesebandingan. Pada tegangan sekitar 33 kN/m2 atau pada titik B, batas elastik bahan dicapai. Yaitu jika tegangan bekerja di luar titik ini, batang tidak akan kembali lagi ke panjang awalnya setelah beban dilepas atau dengan kata lain disini diperolah suatu set permanen.
Setelah pengujian dilanjutkan sampai suatu titik tegangan maksimum kekuatan-batas bahan dimana kemampuan batang menahan, akhirnya dicapai pada titik E pada kurva. Di luar titik E, pemanjangan akan berlanjut tetapi secara perlahan tegangan berkurang, sampai akhirnya batang mengalami patah (pecah).
Gambar 1.5. Diagram Tegangan-Regangan, baja Lunak
- Tegangan Geser (Shearing Stress)
Tegangan geser adalah intesitas gaya yang bekerja sejajar dengan bidang dari luas permukaan, dilambangkan dengan t (Tau).
Gambar 1.6. Batang Mengalami Tegangan Geser
A. Regangan Geser
Hukum Hooke untuk keadaan geser:
B. Defleksi Batang Beban Aksial
Sebuah batang yang dibebani secara aksial (axially loaded)
mengalami perubahan panjang. Perubahan panjang yang terjadi dapat
dihitung dengan rumus:
Tegangan Batas, Tegangan Ijin, Faktor Keamanan
Tegangan Ultimate (Ultimate stress) adalah tegangan satuan terbesar suatu bahan yang dapat ditahan tanpa menimbulkan kerusakan.
Tegangan ijin (Allowable stress)adalah tegangan yang tidak boleh di lampaui di bagian manapun dalam struktur.
Nb: Setelah Pengayaan Materi Tegangan Normal Akibat Beban Aksial, Ada Baiknya Jika Saudara/i Melihat Link Contoh Soal dan Pembahasan Tegangan Normal Akibat Beban Aksial
dan Ini Link untuk Latihan Soal Tegangan Normal Akibat Beban Aksial
Sekian Posting dari saya, Semoga posting di atas bisa bermanfaat saudara/i.
Tinggalkan Komentar, Jika ada yang Kurang Jelas, Caci maki, Pujian dll.
Like via Facebook dan dapatkan artikel terbaru dari kami saat kami update artikel
Follow/Join This Site Dengan Account Gmail, mail Yahoo, Twitter, AIM, Netlog, dan Open Id Untuk Mendapatkan Artikel dari kami via E-MAIL.
Salam Sejahtra dari Saya Penulis Artike => http://file-education.blogspot.com Situs Bank Materi, Bank Soal, Bank Pembahasan => Matematika, Kimia, Fisika, Makalah, karya Tulis Ilmiah, Semua Materi Kuliah Teknik Mesin
0 comments:
Posting Komentar