Bab 9 material teknik logam non-ferous
BAB IX
LOGAM NON-FEROUS
LOGAM NON-FEROUS
mempunyai harga yang jauh berbeda. Contohnya, temperatur leleh, bervariasi
dari temperatur ruang untuk logam galium hingga lebih dari 3000C untuk
wolfram. Kekuatan bervariasi mulai dari 5 MN.m-2 hingga lebih dari 1.500 MN/m2 . Aluminium, magnesium dan beryllium (logam ringan) mempunyai kerapatan
yang sangat rendah, sedangkan timbal dan wolfram mempunyai kerapatan yang sangat tinggi.
Pada banyak aplikasi, berat merupakan faktor yang kritis. Untuk
menghubungkan kekuatan material dengan beratnya, yang dikenal dengan
kekuatan spesifik atau rasio kekuatan terhadap berat, didefinisikan dengan:
Kekuatan spesifik = kekuatan
kerapatan
Tabel 1 menampilkan perbandingan kekuatan spesifik dari beberapa
paduan non-besi kekuatan tinggi.
Faktor lainnya dalam desain yang berkaitan dengan logam non-besi adalah
biaya, yang juga bisa berbeda dengan sangat berarti.
Tabel 1. Kekuatan spesifik paduan non-besi.
- PADUAN ALUMINIUM
Aluminium adalah logam kedua terbanyak di bumi. Aluminium digunakan di
jutaan aplikasi, diantaranya kaleng minuman, alat rumah tangga, peralatan
pemrosesan kimia, peralatan transmisi daya listrik, komponen otomotif dan
komponen pesawat ruang angkasa.
Sifat-sifat Aluminium
Aluminium mempunyai kerapatan 2,70 Mg.m-3
atau sepertiga kerapatan
baja, dan modulus elastisitas sebesar 70 GN.m-2
. Walaupun paduan aluminium
mempunyai sifat tarik yang rendah bila dibandingkan dengan baja, kekuatan
spesifiknya sangat baik. Aluminium sering digunakan ketika berat merupakan
faktor penting, seperti di pesawat terbang dan otomotif.
Aluminium juga bisa berespon terhadap mekanisme penguatan. Tabel 2
membandingkan kekuatan aluminium dianil murni dengan paduan aluminium
yang diperkuat dengan berbagai teknik. Paduan aluminium bisa mempunyai
kekuatan 30 kali lebih besar dari aluminium murni.
Tabel 2. Efek mekanisme penguatan pada aluminium dan paduan aluminium.
Sifat fisik yang menguntungkan dari aluminium diantaranya konduktifitasjutaan aplikasi, diantaranya kaleng minuman, alat rumah tangga, peralatan
pemrosesan kimia, peralatan transmisi daya listrik, komponen otomotif dan
komponen pesawat ruang angkasa.
Sifat-sifat Aluminium
Aluminium mempunyai kerapatan 2,70 Mg.m-3
atau sepertiga kerapatan
baja, dan modulus elastisitas sebesar 70 GN.m-2
. Walaupun paduan aluminium
mempunyai sifat tarik yang rendah bila dibandingkan dengan baja, kekuatan
spesifiknya sangat baik. Aluminium sering digunakan ketika berat merupakan
faktor penting, seperti di pesawat terbang dan otomotif.
Aluminium juga bisa berespon terhadap mekanisme penguatan. Tabel 2
membandingkan kekuatan aluminium dianil murni dengan paduan aluminium
yang diperkuat dengan berbagai teknik. Paduan aluminium bisa mempunyai
kekuatan 30 kali lebih besar dari aluminium murni.
Tabel 2. Efek mekanisme penguatan pada aluminium dan paduan aluminium.
listrik dan termal, sifat nonmagnetik (para magnetik) dan ketahanan yang baik
terhadap oksidasi dan korosi. Aluminium akan beraksi dengan oksigen, bahkan
pada temperatur ruang, membentuk lapisan sangat tipis aluminium oksida (Al2O3) yang akan melindungi lapisan dibawahnya dari lingkungan yang korosif.
Aluminium tidak menunjukkan batas fatigue yang tinggi, sehingga
kerusakan bisa terjadi pada tegangan rendah. Karena temperatur lelehnya yang
rendah, aluminium tidak cocok digunakan pada temperatur tinggi. Terakhir,
paduan aluminium mempunyai kekerasan rendah, sehingga mengakibatkan
tahanan aus yang rendah.
Penandaan
Paduan aluminium bisa dibagi atas dua kelompok utama: paduan tempa
dan cor, tergantung kepada metode pabrikasinya. Paduan tempa, yang dibentuk
dengan deformasi plastis (pengerjaan panas atau dingin), mempunyai komposisi
dan struktur mikro yang berbeda sekali dengan paduan cor. Disetiap kelompok
utama, paduan dikelompokkan atas dua subkelompok: paduan yang bisa diberi
perlakuan panas (heat-treatable) dan yang tidak bisa diberi perlakuan panas
(nonheat-tretable).
Paduan aluminium diberi tanda dengan sistem penomoran seperti yang
ditunjukkan oleh tabel 3. Nomor pertama menunjukkan unsur pemadu utama,
dan nomor selanjutnya mengacu kepada komposisi spesifik paduan. Sistem
penomoran IADS ini (International Alloy Designation System) telah banyak
diadopsi oleh berbagai negara.
Tabel 3. Sistem Penandaan IADS (International Alloy Designation System)
untuk paduan aluminium.
Paduan Tempa :
Derjat penguatan diberikan oleh penandaan temper T atau H, tergantung
apakah paduan di beri perlakuan panas atau pengerasan regangan (tabel 4).
Penandaan lainnya adalah apakah paduan dianil (O), perlakuan larutan (W) atau
digunakan seperti kondisi pabrikasi (F). Angka yang mengikuti T atau H
menunjukkan jumlah pengerasan regangan, jenis perlakuan panas, atau aspek
khusus lainnya pada pemrosesan paduan. Paduan yang umum dan sifatsifatnya
ditunjukkanoleh tabel 5.
Tabel 4. Penandaan temper paduan aluminium.FOHWT
Sebagaimana pabrikasi (pengerjaan panas, tempa, cor dsb.
Dianil (pada kondisi paling lunak yang mungkin) Pengerjaan dingin
H1x – hanya pengerjaan dingin. (x merupakan jumlah pengerjaan dingin dan penguatan
H12 – pengerjaan dingin yang memberikan kekuatan tarikditengah-tengah antara temper O dan H14.
H14 - pengerjaan dingin yang memberikan kekuatan tarikditengah-tengah antara temper O dan H18.
H16 - pengerjaan dingin yang memberikan kekuatan tarikditengah-tengah antara temper H14 dan H18.
H18 – pengerjaan dingin yang memberikan kira-kirea 75% reduksi.
H19 – pengerjaan dingin yang memberikan kekuatan tarik minimal 15 MN.m-2 lebih besar dari yang diperoleh oleh temper H18.
H2x – pengerjaan dingin dan sebagian dianil.
H3x – pengerjaan dingin dan distabilkan pada temperatur rendah untruk mencegah pengerasan penuaan (aging) pada struktur.Perlakuan larutan Pengerasan penuaan
T1 – didinginkan dari suhu pabrikasi dan diaging secara alami
T2 – didinginkan dari suhu pabrikasi, pengerjaan dingin dan diaging secara alami
T3 – perlakuan larutan, pengerjaan dingin, dan diaging secara alami
T4 - perlakuan larutan, dan diaging secara alami
T5 – didinginkan dari suhu pabrikasi dan diaging secra artifisial.
T6 - perlakuan larutan, dan diaging secara artifisial.
T7 - perlakuan larutan dan distabilkan dengan overaging.
T8 - perlakuan larutan, pengerjaan dingin, dan diaging secara artifisial.
T9 - perlakuan larutan, diaging secara artifisial, dan pengerjaan dingin.
T10 – diidinginkan dari suhu pabrikasi, pengerjaan dingin dan diaging secara artifisial.
Tabel 5. Sifat-sifat umum paduan aluminium
Paduan Tempa. Paduan tempa 1xxx, 3xxx, 5xxx dan sebagian besar 4xxx tidak
bisa diberi perlakuan panas. Paduan 1xxx dan 3xxx adalah paduan fasa tunggal,
kecuali ada sejumlah kecil inklusi atau senyawa antar logam (Gambar 13.2).
Sifat-sifat paduan ini dikontrol oleh pengerasan regangan, penguatan larutan
jenuh dan pengontrolan besar butir. Namun kelarutan elemen pemadu pada
aluminium rendah pada temperatur ruang, maka derjat penguatan larutan jenuh
terbatas.
Paduan Cor. Banyak paduan cor aluminium yang ditunjukkan oleh tabel 5
mengandung cukup silikon untuk menyebabkan reaksi eutektik, sehingga
membuat paduan mempunyai titik leleh rendah, fluiditas baik, dan kemampuan
cor yang baik. Fluiditas adalah kemampuan logam cair untuk mengalir melalui
cetakan tanpa pembekuan lebih awal, dan kemampuan cor adalah berhubungan
dengan kemudahan dimana benda cor yang baik bisa dibuat dari paduan.
Paduan Aluminium Lanjut. Sejumlah peningkatan terhadap paduan aluminium
konvensional dan metode pabrikasi telah meningkatkan kegunaan logam ini.
Paduan yang mengandung lihium telah dibuat, khususnya untuk industri
pesawat udara. Lihium mempunyai kerapatan 0,534 Mg/m3
, sehingga kerapatan
paduan Al-Li 10% lebih kecil dari paduan aluminium konvensional (Gambar
- 13.5). Modulus elastisitas meningkat, dan kekuatan bisa sama atau melebihi
membuat kekuatan spesifik sangat bagus sekali dan peningkatan kekakuan
spesifik lebih besar sehingga membuat paduan ini sangat disukai dalam
penggunaan struktur pesawat udara. Paduan ini mempunyai laju pertumbuhan
retak fatigue rendah, sehingga meningkatkan ketahanan fatigue, dan
mempunyai ketangguhan yang baik pada temperatur kriogenik. Al-Li juga
digunakan pada lantai, kulit dan rangka pesawat militer dan komersial.
Kekuatan tinggi paduan Al-Li adalah akibat pengersan penuaan (Gambar
13.6). Paduan yang mengandung sampai 2,5% Li bisa diberi perlakuan panas
dengan metode konvensional. Penambahan Li (hingga 4%) bisa dilakukan
dengan proses pembekuan cepat, yang akan menurunkan berat paduan dan
menaikkan kekuatan.
- PADUAN MAGNESIUM
Magnesium, dimana sering diekstraksi secara elektrolitik dari magnesium
klorida yang terkonsentrasi di air laut, adalah lebih ringan dari aluminium,
dengan kerapatan 1,74 Mg/m3, dan meleleh pada temperatur sedikit lebih
rendah dari aluminium (650oC). Di banyak lingkungan, tahanan korosi
magnesium mendekati aluminium, namun jika berada di lingkungan yang
mengandung garam, seperti dekat laut, akan menyebabkan penguraian yang
cepat. Walaupun paduan magnesium tidak sekuat paduan aluminium, kekuatan
spesifiknya hampir sama. Oleh sebab itu paduan aluminium digunakan di
aplikasi pesawat udara, mesin kecepatan tinggi, peralatan transportasi dan
peralatan penangan material.
Magnesium mempunyai modulus elastisitas rendah (45 GN/m) danklorida yang terkonsentrasi di air laut, adalah lebih ringan dari aluminium,
dengan kerapatan 1,74 Mg/m3, dan meleleh pada temperatur sedikit lebih
rendah dari aluminium (650oC). Di banyak lingkungan, tahanan korosi
magnesium mendekati aluminium, namun jika berada di lingkungan yang
mengandung garam, seperti dekat laut, akan menyebabkan penguraian yang
cepat. Walaupun paduan magnesium tidak sekuat paduan aluminium, kekuatan
spesifiknya hampir sama. Oleh sebab itu paduan aluminium digunakan di
aplikasi pesawat udara, mesin kecepatan tinggi, peralatan transportasi dan
peralatan penangan material.
ketahan fatigue, creep dan aus yang rendah. Magnesium juga berbahaya
selama pekerjaan pengecoran atau pemesinan, karena bisa bereaksi dengan
mudah dengan oksigen dan terbakar. Respon magnesium terhadap mekanisme
kekuatan juga rendah.
Struktur dan Sifat. Magnesium murni mempunyai struktur HCP dan
keuletannya lebih rendah dari aluminium. Namun paduan magnesium
mempunyai keuletan karena unsur pemadu meningkatkan jumlah bidang slip
aktif. Beberapa deformasi dan pengerasan regangan bisa dilakukan pada
temperatur ruang, dan paduan bisa dideformasi pada suhu tinggi. Pengerasan
regangan menghasilkan pengaruh yang relatif kecil pada magnesium murni
karena koefisien pengerasan regangan yang rendah.
Sebagaimana pada paduan aluminium, kelarutan elemen pemadu pada
magnesium pada temperatur ruang terbatas, menyebabkan hanya sejumlah
kecil derjat penguatan larutan jenuh. Namun kelarutan banyak elemen pemadu
meningkat terhadap temperatur, sebagaimana terlihat pada diagram fasa Mg-Al
(gambar 13.8). Karenanya paduan bisa diperkuat dengan penguatan dispersi
atau pengerasan penuaan. Beberapa paduan magnesium pengerasan penuaan,
seperti paduan yang mengandung elemen Zr, Th, Ag, atau Ce, mempunyai
ketahanan yang baik terhadap overageing pada temperatur sampai 300C.
Paduan yang mengandung hingga 9% Li mempunyai berat yang sangat ringan.
Sifat-sifat paduan magnesium ditabulasikan di tabel 6. Sistem penomoran dibuat
oleh “American Society for Testing Materials” (ASTM) dan telah diadopsi oleh
banyak negara. 20
Tabel 6. Sifat-sifat paduan magnesium pada umumnya.
Paduan magnesium lanjut termasuk diantaranya paduan dengan impuritas
rendah dan paduan yang mengandung sejumlah besar (>5%) cerium dan unsur
bumi jarang lainnya. Paduan ini membentuk lapisan tipis pelindung MgO yang
meningkatkan ketahanan korosi. Proses pembekuan yang cepat akan bisa
membuat penyerapan elemen pemadu lebih banyak ke magnesium, sehingga
akan meningkatkan tahanan korosi. Peningkatan kekuatan, terutama pada
temperatur tinggi, bisa didapatkan dengan memasukkan partikel keramik atau
serat seperti silikon karbida ke dalam logam.
- PADUAN TEMBAGA
Paduan berbasis tembaga lebih berat dari besi. Walaupun kekuatan luluh
beberapa paduan tinggi, kekuatan spesifiknya umumnya lebih rendah dari
paduan aluminium atau magnesium. Paduan mempunyai ketahanan fatigue,
creep dan aus lebih baik dari paduan ringan aluminium atau magnesium.
Banyak paduan mempunyai keuletan, ketahanan korosi dan konduktifitas listrik
dan termal yang baik dan sebagian besar bisa disambung atau dipabrikasi
kedalam bentuk yang berguna. Aplikasi paduan berbasis tembaga antara lain:
komponen listrik (seperti kabel), pompa, katup, dan komponen plumbing.
Paduan tembaga juga tidak seperti logam biasa dimana paduan ini bisa
dipilih untuk menghasilkan warna dekoratif yang tepat. Tembaga murni
beberapa paduan tinggi, kekuatan spesifiknya umumnya lebih rendah dari
paduan aluminium atau magnesium. Paduan mempunyai ketahanan fatigue,
creep dan aus lebih baik dari paduan ringan aluminium atau magnesium.
Banyak paduan mempunyai keuletan, ketahanan korosi dan konduktifitas listrik
dan termal yang baik dan sebagian besar bisa disambung atau dipabrikasi
kedalam bentuk yang berguna. Aplikasi paduan berbasis tembaga antara lain:
komponen listrik (seperti kabel), pompa, katup, dan komponen plumbing.
Paduan tembaga juga tidak seperti logam biasa dimana paduan ini bisa
dipilih untuk menghasilkan warna dekoratif yang tepat. Tembaga murni
berwarna merah, penambahan seng akan menghasilkan waarna kuning, dan
penambahan nikel menghasilkan warna perak. Paduan tembaga bisa diperkuat
dengan semua mekanisme penguatan yang kita kenal. Pengaruh mekanisme
penguatan terhadap sifat mekanik bisa dilihat pada tabel 7.
Tabel 7. Sifat-sifat paduan tembaga umum yang diperoleh dengan mekanisme
penguatan yang berbeda.
Tembaga yang mengandung impuritas kurang dari 1% digunakan untuk
aplikasi dibidang kelistrikan. Sejumlah kecil cadmium, peral dan Al2
meningkatkan kekerasan tanpa mempengaruhi konduktivitas dengan berarti.
Paduan tembaga fasa tunggal diperkuat dengan pengerjaan dingin. Tembaga
FCC mempunyai keuletan yang sangat baik dan koefisien pengerasan regangan yang tinggi.
Paduan Tembaga Timbal. Umumnya paduan tembaga tempa bisa
mengandung timbal (Pb) hingga 4,5%. Timbal membentuk reaksi monotektik
dengan tembaga dan menghasilkan bola timbal kecil karena paling akhir
membeku. Timbal akan menaikkan karakteristik pemesinan. Bahkan jumlah
timbal yang lebih besar digunakan pada pengecoran tembaga, dimana timbal
memberikan kemampuan pelumasan dan daya rekat, dengan cara partikel keras
lekat ke bola timbal lunak, dan karenanya mengurangi keausan.O3
presipitasi γ’, dimana Ni3 Al atau Ni3Ti berpresipitasi yang akan menggandakan kekuatan tariknya.
Beberapa sifat khusus bisa didapatkan pada paduan nikel. Nikel bisa
digunakan untuk menghasilkan magnet permanen karena sifat
ferromagnetiknya. Paduan Ni-36% Fe (Invar) menunjukkan gejala tanpa
ekspansi selama pemanasan; efek ini digunakan untuk menghasilkan material komposit bimetal.
Superalloy. Superalloy (paduan super) adalah nikel, besi-nikel, dan paduan
cobalt yang mengandung sejumlah besar elemen pemadu yang dimaksudkan
untuk menghasilkan kekuatan tinggi pada temperatur tinggi, tahan creep pada
temperatur mencapai 10000C, dan tahan korosi. Sifat yang baik pada temperatur
tinggi ini didapatkan walaupun temperatur lelehnya kira-kira sama dengan baja.
Aplikasi umum adalah sudu untuk turbin dan mesin jet, heat exchanger,
komponen bejana untuk reaksi kimia, dan peralatan perlakuan panas.
Untuk mendapatkan kekuatan tinggi dan ketahanan creep, elemen pemadu
harus menghasilkan struktur mikro yang kuat dan stabil pada temperatur tinggi.
Penguatan yang umumnya dilakukan adalah penguatan larutan padat,
penguatan dispersi dan pengerasan presipitasi.
- PADUAN TITANIUM
dan kekuatan spesifik tinggi. Kekuatannya mencapai 1400 MN/m, dan kerapatan 4,505 Mg/m3
. Disamping itu, lapisan pelindung TiO2 memberikan
kekuatan yang baik terhadap korosi dan kontaminasi dibawah suhu 535
Sifat tahan korosi yang baik dimanfaatkan untuk aplikasi di peralatan
pemrosesan kimia, komponen kapal, dan implan biomedical. Juga digunakan
untuk bahan pesawat udara seperti rangka pesawat dan komponen mesin jet.
Jika dikombinasikan dengan niobium, dihasilkan senyawa superconductive
intermetallic. Titanium juga sering dikombinasikan dengan nikel atau aluminium. 02C.
Titanium Murni Komersial. Titanium tanpa paduan digunakan dalam hal
ketahanan korosinya. Impuritas, seperti oksigen meningkatkan kekuatan
titanium tetapi menurunkan ketahanan korosinya. Penggunaannya meliputi: heat
exchanger, pipa, reaktor, pompa dan katup untuk industri kimia dan petrokimia.
Paduan Titanium Alpha. Paduan umum paduan alpha mengandung 5% Al dan
2,5% Sn. Paduan alpha yang dianil ke temperatur tinggi di daerah β,
pendinginan cepat akan menghasilkan struktur butir α Widmanstatten dan
menghasilkan ketahanan yang baik terhadap fatigue. Pendinginan di dapur akan
menghasilkan struktur α seperti pelat yang memberikan ketahanan yang elbih
baik terhadap creep.
Paduan Titanium Beta. Walaupun penambahan sejumlah besar vanadium atau
molybdenum akan menghasilkan struktur β secara keseluruhan pada temperatur
ruang, tidak ada paduan beta yang memadu pada kondisi ini. Namun
sebenarnya paduan ini kaya akan stabilizer β, sehingga pendinginan cepat akan
menghasilkan struktur meta stabil yang terdiri semuanya dari β. Penguatan
diperoleh dengan sejumlah besar elemen pemadu penguatan larutan jenuh dan
dengan proses penuaan (aging) sturuktur β meta stabil yang akan membentuk
presipitasi alpha. Aplikasi logam ini antara lain: fastener kekuatan tinggi, beam,
dan fitting untuk penggunaan di pesawat antariksa.
Paduan Titanium Alpha-Beta. Dengan keseimbangan yang tepat dari stabilizer
α dan β, campuran α dan β diperoleh pada temperatur ruang. Ti-6% Al-4% V
adalah contohnya. Karena paduan mengandung dua fasa, perlakuan panas bisa
digunakan untuk mengontrol struktur mikro dan sifat-sifatnya.
Proses annil akan memberikan keuletan tinggi, sifat yang seragam dan
kekuatan yang baik. Paduan dipanaskan sedikit dibawah garis temperatur β,
menghasilkan sejumlah kecil α yang tak berubah dan mencegah pertumbuhan
butir (gambar 13.18). Pendinginan lambat akan menghasilkan butir α equiaxed;
dimana struktur equiaxed akan memberikan sifat keuletan yang baik dan
kemampu bentukan sehingga sulit bagi retak fatigue untuk terbentuk.
Pendinginan cepat akan menghasilkan fasa alpha berbentuk tenunan keranjang
(basketweave) (gambar 13.18c). Kondisi ini akan menghasilkan laju
pertumbuhan retak fatigue yang lambat, ketangguhan patah yang baik dan
ketahanan yang baik terhadap creep.
bab 9, Silahkan klik download untuk mendapatkan format Pdf / klik save as pada di atas judul posting!
0 comments:
Posting Komentar