Perbedaan senyawa Ion dan senyawa Kovalen
Pada Kesempatan kali ini file education akan membahas artikel Perbeadaan Sifat senyawa ion dan senyawa kovalen
Diantara senyawa ionik dan senyawa kovalen tidak terdapat garis
pemisah yang jelas. Hal ini disebabkan senyawa ionik dapat mengandung sifat kovalen dan begitupun sebaliknya senyawa-senyawa kovalen dapat mengandung sifat
ionik, Ikatan kovalen homopolar
Suatu senyawa di anggap senyawa kovalen, bila sifat kovalennya lebih dominan,
begitu sebaliknya suatu senyawa dianggap senyawa ionik bila sifat ioniknya
lebih dominan.
Sifat Ikatan ion (atau ikatan elektrokovalen) adalah jenis energi energi dan ikatan kimia yang dapat terbentuk antara ion-ion logam dengan non-logam (atau ion poliatomik seperti amonium) melalui gaya tarik-menarik elektrostatik. Dengan kata lain, ikatan ion terbentuk dari gaya tarik-menarik antara dua ion yang berbeda muatan.
Misalnya pada garam meja (natrium klorida). Ketika natrium (Na) dan klor (Cl) bergabung, atom-atom natrium kehilangan elektron, membentuk kation (Na+), sedangkan atom-atom klor menerima elektron untuk membentuk anion (Cl-). Ion-ion ini kemudian saling tarik-menarik dalam rasio 1:1 untuk membentuk natrium klorida.
Na + Cl → Na+ + Cl- → NaCl
- Sifat Senyawa Ion Beberapa sifat senyawa ion yang penting adalah sebagai berikut: larutan atau leburannya dapat menghantarkan arus listrik, mempunyai titik leleh dan titik didih yang tinggi, sangat keras dan getas, pada umumnya larut dalam pelarut polar dan tidak larut dalam pelarut non polar (Baroroh, 2004).
- Sifat Senyawa Kovalen antara lain kebanyakan menunjukkan titik leleh rendah, pada suhu kamar berbentuk cairan atau gas, larut dalam pelarut non polar dan sedikit larut dalam air, sedikit menghantarkan listrik, mudah terbakar dan banyak yang berbau (Syukri, 1999).
- Titik Didih, Titik Leleh dan Wujud
Senyawa ion pada suhu kamar sebagian besar berbentuk padat, keras tetapi mudah
patah dengan titik didih dan titik leleh relatif tinggi sekitar 800 ºC.
Sedangkan senyawa kovalen pada suhu
kamar dapat berupa padat, cair dan gas dengan titik didih dan titik leleh
rendah sekitar 200 ºC. Namun khusus untuk intan walaupun
mememiliki ikatan kavalen namun ikatan yang dimiliki sangat kuat sehingga titik
didihnya sangat tinggi bahkan lebih tinggi senyawa ionik.
Pada senyawa kovalen dan ionik keduanya memiliki ikatan yang kuat tetapi pada
senyawa kovalen gaya tarik antar molekulnya lemah. Sedangkan pada senyawa ionik
gaya tarik antar molekulnya sangat kuat. Oleh sebab itu pada senyawa ionik
diperlukan energi yang lebih tinggi untuk mengalahkan gaya tersebut. Akibatnya senyawa ionik memiliki titik
leleh dan titik didih yang lebih tinggi dibanding senyawa senyawa kovalen.
- Kelarutan
Senyawa ionik dan senyawa kovalen polar cenderung larut dalam pelarut polar
sedangkan senyawa kovalen nonpolar cenderung larut dalam pelarut nonpolar.
Misalnya senyawa ion cenderung larut dalam air dibanding dalam pelarut-pelarut
organik seperti kloroform, dietil eter dan benzena.
- Daya Hantar Listrik
Senyawa-senyawa ionik dalam bentuk padat merupakan konduktor listrik dan panas
yang buruk tetapi lelehan dan larutannya dalam pelarut polar merupakan
konduktor listrik dan panas yang baik. Sedangkan pada senyawa kovalen baik
dalam bentuk padat maupun lelehannya merupakan konduktor listrik dan panas yang
jelek.
Hal ini disebabkan senyawa ionik pada keadaan padat gaya ikat yang terbentuk
antara ion positif dan ion negatif (kisi kristal) sangat kuat sehingga tidak
memungkinkan terjadinya mobilisasi ion-ion. Tetapi senyawa ionik dapat
menghantarkan arus listrik bila dileburkan atau dilalarutkan dalam pelarut
polar, hal ini disebabkan ion-ion yang terikat pada kisi kristal telah terlepas
sehingga ion-ion ini dapat bebas bergerak ke segala arah. Sedangkan untuk
senyawa kovalen baik dalam bentuk padat maupun lelehan tidak dapat
menghantarkan arus listrik, karena tidak terdapat ion yang bergerak bebas.
Senyawa kovalen walaupun berupa konduktor listrik dan panas yang buruk, tetapi
senyawa kovalen polar mampu menjadi konduktor listrik baik apabila dilarutkan
dalam pelarut-pelarut tertentu. Misalnya bila HCl yang dilarutkan dalam pelarut
air dan benzena. HCl yang larut dalam air merupakan konduktor listrik yang baik, tetapi berupa konduktor listrik yang
jelek dalam pelarut benzena. Hal ini terjadi karena HCl di dalam air mampu
membentuk ion-ion sedangkan pada benzena HCl tidak mampu membentuk ion-ion. Ion
yang terbentuk dalam air merupakan reaksi yang terjadi antara molekul hidrogen
klorida dengan molekul air. Berikut rekasi yang terjadi:
HCl + H2O → H3O+ + Cl‾
Perlu dikatahui bahwa senyawa-senyawa yang dalam air dapat menghantarkan arus
listrik baik senyawa ionik maupun senyawa kovalen polar, air hanya sebagai medium agar ion-ion
bebas bergerak.Air sendiri
merupakan senyawa kovalen polar dan merupakan konduktor listrik yang jelek.
Daya hantar listrik air hanya dapat dideteksi dengan peralatan yang benar-benar peka.
Description: Alhamdulilah file education telah menyelesaikan artikel Perbedaan senyawa ionik dan senyawa kovalen semoga dapat membantu dan berkenan.
Rating: 5
0 comments:
Posting Komentar