Cara / Sistem Pengelolaan Lingkungan Hidup
Sistem Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengaruh Pencemaran Lingkungan dan Upaya Mengatasinya
Pengelolaan Lingkungan Hidup
Penambangan minyak bumi, gas alam, batu bara, pasir, teknologi industri yang menggunakan mesin dan penebangan hutan ternyata di satu sisi dapat memenuhi kebutuhan manusia. Namun di sisi lain menimbulkan permasalahan lingkungan.
Menurut fungsinya, dibagi menjadi dua, yaitu hutan lindung dan hutan pelestarian alam. Hutan lindung, merupakan suatu kawasan hutan dengan keadaan sifat alam yang berkemampuan untuk mengatur tata air,
mencegah erosi, dan banjir serta memelihara kesuburan.
Hutan lindung dan pelestarian alam bertujuan untuk melindungi dan melestarikan tipe-tipe ekosistem tertentu
serta menjamin stabilitas tumbuhan dan hewan.
Tingginya laju pertumbuhan penduduk memicu pemanfaatan sumber daya alam tak terkendali dan mendorong pengalihan tata guna lahan. Hutan kita telah dieksploitasi secara besar-besaran oleh
pengusaha pemegang HPH (Hak Pengusaha Hutan), pemegang izin hak pemanfaatan hasil hutan (HPHH), pemegang izin pemanfaatan kayu (IPK), dan lainnya yang semakin memperburuk kualitasnya.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi terjadinya kerusakan hutan antara lain.
Dalam hal ini pemerintah membuat UU RI No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Peraturan Pemerintah RI No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis mengenai Dampak Lingkungan.
menyatakan bahwa pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya
atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen
lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia, sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu, yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Ada dua sumber bahan pencemar.
a. Aktivitas alam seperti meletusnya gunung berapi dimana terjadi peristiwa vulkanis yang dapat menerbangkan abu vulkanik ke atmosfer dan menyebabkan udara tercemar.
b. Aktivitas manusia, di antaranya dalam bidang pertanian, perikanan, industri, pertambangan, dan transportasi.
Aktivitas manusia inilah yang dampak langsungnya banyak menyumbangkan bahan pencemar ke udara, air, dan tanah.
Beberapa contoh kejadian berikut ini merupakan dampak yang dapat timbul akibat adanya polusi udara adalah sebagai berikut.
yang terkandung dalam asap pabrik maupun kendaraan bermotor, bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Semakin rendah pH suatu cairan maka sifat asam semakin tinggi. Apabila asam terkondensasi (menjadi embun) di udara dan kemudian jatuh bersama air hujan terjadilah
apa yang disebut hujan asam.
Beberapa efek hujan asam adalah sebagai berikut.
a) melarutkan kalsium, potasium, dan nutrien berharga dari tanah
sehingga tanah menjadi kurang subur;
b) melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah
sehingga mempengaruhi kualitas air permukaan;
c) menghancurkan jaringan tumbuhan dan mengganggu pertumbuhan sehingga merusak tanaman;
d) hujan asam yang jatuh ke danau melalui aliran menyebabkan pH turun pada ekosistem tersebut;
e) bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan.
Efek rumah kaca terjadi karena meningkatnya karbon dioksida (C02) hasil proses pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara) oleh industri, transportasi, dan dapat pula disebabkan oleh kebakaran hutan yang sering terjadi. Meningkatnya CO2 di udara yang mengumpul di lapisan atmosfer bumi membentuk semacam ”perisai”. Hal ini menyebabkan panas yang keluar dari lapisan atmosfer, akan dipantulkan lagi ke bumi. Lapisan CO2 berfungsi sebagai reflektor terhadap panas dari bumi. Panas dari
bumi yang dipantulkan lagi ke bumi ini akan menaikkan suhu bumi, akibatnya bumi makin panas (global warming). Pengaruh lapisan CO2 terhadap kenaikan suhu bumi ini disebut efek rumah kaca.
Menurut para ahli, kerusakan lapisan ozon disebabkan oleh lepasnya sejumlah zat kimia buatan dari permukaan bumi sampai ke lapisan ozon. Di antara bahan kimia buatan tersebut adalah senyawa klrofluoro karbon (CFC) yang mempunyai nama dagang freon. Selama berada di atmosfer CFC bersifat stabil, tidak terurai, dan dapat bertahan cukup lama. Namun setelah terkena radiasi ultraviolet pada ketinggian lapisan ozon, molekul CFC akan melepaskan atom klorin. Atom yang dilepaskan ini akan mengikat satu atom
O sehingga molekul ozon (O3) menghasilkan O2. Pada setiap atom Cl yang terbentuk diperkirakan dapat merusak 100.000 molekul ozon sebelum atom ini rusak karena reaksi lain. Dengan demikian, terjadilah pengurangan/perusakan lapisan ozon. Dampak penipisan ozon bagi makhluk hidup dengan tidak tersaringnya sinar ultraviolet oleh lapisan ozon di antaranya mengakibatkan kanker kulit, lensa mata dapat lebih mudah terserang katarak, matinya fitoplankton sehingga keseimbangan terganggu.
Dampak lainnya adalah bumi semakin panas, udara semakin kering, proses fotosintesis mengalami gangguan sehingga menurunkan hasil panen.
Upaya memperlambat terjadinya pemanasan global dapat dilakukan dengan cara pengurangan pemakaian bahan bakar minyak atau batu bara, penghentian emisi CFC, dan penggunaan filter untuk menyaringCO2 dari asap pembuangan pabrik.
b. Pencemaran air
Coba kamu perhatikan sungai-sungai yang mengalir di kotamu. Apa yang kamu lihat? Air tampak keruh, bahkan ada yang hitam, bau tidak sedap, dan penuh kotoran. Apakah itu tanda pencemaran air? Tanda terjadinya gangguan kualitas air didasarkan pada pengamatan secara fisik, kimiawi, dan biologis.
1) Fisik, meliputi tingkat kejernihan (kekeruhan), perubahan suhu air, perubahan rasa, bau, dan warna air.
2) Kimiawi, mendasarkan pada zat kimia logam maupun non logam yang terlarut dan perubahan pH.
3) Biologis, yaitu berdasarkan mikroorganisme yang ada di dalam air.
Air yang telah tercemar mengakibatkan air tidak dapat dimanfaatkan dan menjadi penyebab timbulnya penyakit.
Secara garis besar dikenal dua tipe polutan yang masuk ke dalam perairan, yaitu:
a)zat yang memperkaya perairan sehingga merangsang pertum- buhan mikroorganisme;
b) materi-materi yang bersifat racun, sehingga membunuh organ- isme yang hidup dalam perairan.
Polutan yang memperkaya perairan umumnya berupa limbah organik termasuk sisa-sisa bahan makanan yang dibuang oleh manusia. Limbah yang terkandung dalam air tersebut dapat membusuk sehingga menimbulkan rasa dan bau yang tidak sedap pada air.
Proses pembusukan limbah oleh dekomposer membutuhkan banyak oksigen, sehingga kadar oksigen dalam air yang diperlukan oleh makhlukhidup lainnya menjadi berkurang. Limbah organik yang mengalami penguraian melepaskan nitrat dan fosfat yanG merangsang pertumbuhan mikroorganisme lain, seperti
ganggang. Proses memperkaya air dengan zat makanan tersebut dinamakan eutrofikasi.
Diantara mikroorganisme di dalam air ada kemungkinan ikut
berkembangnya bakteri patogen yang dapat menimbulkan suatu penyakit.
Materi-materi yang bersifat racun umumnya dihasilkan industri kimia, seperti pestisida. Pemakaian pestisida yang berlebihan menimbulkan akumulasi pada tanah maupun bagian tubuh tanaman. Apabila terjadi hujan maka pestisida tersebut terbawa aliran air menuju ke sungair. Bahan pestisida di dalam air sulit untuk dipecahkan oleh mikroorganisme, bahkan berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Dalam pemakaian bahan insektisida seringkali dicampur dengan senyawa minyak bumi, sehingga air yang terkena bahan buangan pemberantas hama ini permukaannya tertutup lapisan minyak. Hal ini menyebabkan turunnya kandungan oksigen dalam air.
Dampak dari penggunaan pestisida jenis DDT (Dichloro Diphenil Trichloroetan) disebut biological magnification yaitu pelipatangandaan bahan pencemar oleh organisme yang tingkatannya lebih tinggi.
Pelipatgandaan kandungan DDT di dalam tubuh organisme dapat terjadi karena organisme secara tetap mengkonsumsi DDT, dan terakumulasi di dalam tubuhnya sehingga makin lama konsentrasi DDT di dalam tubuh makin besar. Akumulasi DDT terbesar terdapat pada konsumen tingkat terakhir. Hal ini terjadi karena DDT tidak dapat dikeluarkan oleh tubuh tetapi tertimbun pada lapisan lemak.
Bagaimana bila ikan besar tersebut dimakan oleh manusia?
Dapatkah pestisida terakumulasi dalam tubuh manusia? Tubuh manusia juga dapat mengakumulasi, namun karena bahan makanan manusia lebih bervariasi maka pelipatannya tidak seperti rantai makanan ikan tersebut. Manusia yang makan ikan yang tercemar DDT dapat mengalami keracunan, karena DDT ini sifatnya sukar terurai. Menurut penyelidikan, pengaruhnya terhadap tubuh manusia adalah tidak berfungsinya hati sebagai penyaring zat racun yang masuk dalam tubuh dan juga gangguan jaringan saraf dengan gejala kelelahan, kejang sampai timbul kelumpuhan.
c. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah pada umumnya berasal dari pembuangan sampah yang mengandung bahan-bahan yang sukar terurai dalam tanah seperti plastik, kaca, dan kaleng. Hal tersebut mengakibatkan produktivitas tanah akan berkurang. Adapun bahan yang mudah terurai lebih menguntungkan karena setelah diuraikan oleh mikroorganisme menjadi bahan yang mudah menyatu dengan tanah tanpa menimbulkan pencemaran. Dampak langsung akibat limbah yang dirasakan manusia adalah timbulnya bau yang tidak sedap dan kotor.
Dampak yang tidak langsung di antaranya tempatpembuangan
limbah dapat menjadi tempat berkembangnya organisme penyebab penyakit seperti pes, kaki gajah, malaria, dan demam berdarah.
Bahan buangan anorganik yang sulit terurai biasanya dipisahkan untuk memudahkan proses daur ulang bahan buangan tersebut.
Pemanfaatan kembali limbah tersebut memberi keuntungan bagi kehidupan manusia. Beberapa bahan limbah yang masih dapat didaur ulang (dimanfaatkan kembali) disajikan dalam Tabel
a. Melaksanakan program-program penyelamatan lingkungan hidup, antara lain usaha rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS), reboisasi lahan-lahan kritis, menjaga kelestarian hutan, perbaikan teknologi bercocok tanam.
b. Membuat peraturan-peraturan, antara lain
1) Undang-undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
3) Mengganti sumber bahan penyebab pencemaran, misal- nya pemakaian bahan bakar minyak diganti dengan bahan bakar LNG (Liquified Natural Gases) yang menghasilkan gas buang yang lebih bersih
4) Efisiensi dan efektivitas penggunaan pestisida, misalnya memberikan penjelasan tentang aturan-aturan penggunaan dan efek yang dapat ditimbulkannya.
Penanganan dampak dan permasalahan lingkungan hidup yang sama antara daerah yang satu dengan yang lain bisa jadi berbeda. Oleh karena itu, lakukanlah kegiatan berikut ini. Bagaimana partisipasimu sebagai warga masyarakat yang peduli terhadap lingkungan?
1. Apakah akibat pertambahan populasi penduduk terhadap kelestarian lingkungan?
2. Sebutkan macam-macam pencemaran lingkungan beserta dampaknya bagi kehidupan manusia dan lingkungan itu sendiri.
Pengaruh Pencemaran Lingkungan dan Upaya Mengatasinya
Pengelolaan Lingkungan Hidup
Penambangan minyak bumi, gas alam, batu bara, pasir, teknologi industri yang menggunakan mesin dan penebangan hutan ternyata di satu sisi dapat memenuhi kebutuhan manusia. Namun di sisi lain menimbulkan permasalahan lingkungan.
1. Pengaruh Penebangan Hutan terhadap Kerusakan AlamHutan merupakan habitat yang memiliki keanekaragaman hayati (biodiversitas) yang cukup tinggi, di mana ada keberagaman ekosistem jenis dan variabilitas genetik binatang, tumbuh-tumbuhan, dan mikroorganisme yang hidup di dalamnya saling berinteraksi dengan lingkungan abiotiknya.
Menurut fungsinya, dibagi menjadi dua, yaitu hutan lindung dan hutan pelestarian alam. Hutan lindung, merupakan suatu kawasan hutan dengan keadaan sifat alam yang berkemampuan untuk mengatur tata air,
mencegah erosi, dan banjir serta memelihara kesuburan.
Hutan lindung dan pelestarian alam bertujuan untuk melindungi dan melestarikan tipe-tipe ekosistem tertentu
serta menjamin stabilitas tumbuhan dan hewan.
Tingginya laju pertumbuhan penduduk memicu pemanfaatan sumber daya alam tak terkendali dan mendorong pengalihan tata guna lahan. Hutan kita telah dieksploitasi secara besar-besaran oleh
pengusaha pemegang HPH (Hak Pengusaha Hutan), pemegang izin hak pemanfaatan hasil hutan (HPHH), pemegang izin pemanfaatan kayu (IPK), dan lainnya yang semakin memperburuk kualitasnya.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi terjadinya kerusakan hutan antara lain.
- a. Penebangan hutan harus dikurangi dan penanaman pohon sebagai pengganti (reboisasi) ditingkatkan.
- b. Perlu pengelolaan yang menjamin hasil yang terus menerus.
Dalam hal ini pemerintah membuat UU RI No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Peraturan Pemerintah RI No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis mengenai Dampak Lingkungan.
2. Pengaruh Pencemaran Lingkungan dan Upaya MengatasinyaUU RI No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
menyatakan bahwa pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya
atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen
lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia, sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu, yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Ada dua sumber bahan pencemar.
a. Aktivitas alam seperti meletusnya gunung berapi dimana terjadi peristiwa vulkanis yang dapat menerbangkan abu vulkanik ke atmosfer dan menyebabkan udara tercemar.
b. Aktivitas manusia, di antaranya dalam bidang pertanian, perikanan, industri, pertambangan, dan transportasi.
Aktivitas manusia inilah yang dampak langsungnya banyak menyumbangkan bahan pencemar ke udara, air, dan tanah.
WARTA
Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder. Atmosfer merupakan sebuah sistem yang kompleks, dinamik, dan rapuh. Belakangan ini tumbuh keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam konteks global dan hubungannya dengan pemanasan global, perubahan iklim.
a. Pencemaran UdaraApabila kamu berdiri di tepi jalan yang dipenuhi kendaraan bermotor, kamu akan melihat asap tebal berwarna hitam yang keluar dari knalpot kendaraan bermotor. Apabila kita menghirup gas itu, dada dapat menjadi sesak, mengapa demikian. Apakah pencemaran udara pasti dapat ditangkap oleh indera? Tentu saja tidak, bahkan seringkali tidak dapat ditangkap oleh indera. Perhatikan beberapa macam zat pencemaran dan akibatnya pada tabel di bawah ini.
Beberapa contoh kejadian berikut ini merupakan dampak yang dapat timbul akibat adanya polusi udara adalah sebagai berikut.
1) Hujan Asam (Acid Rain)pH (derajat keasaman) normal air hujan adalah 5,6 bersifat sedikit asam, hal ini karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2
yang terkandung dalam asap pabrik maupun kendaraan bermotor, bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Semakin rendah pH suatu cairan maka sifat asam semakin tinggi. Apabila asam terkondensasi (menjadi embun) di udara dan kemudian jatuh bersama air hujan terjadilah
apa yang disebut hujan asam.
Beberapa efek hujan asam adalah sebagai berikut.
a) melarutkan kalsium, potasium, dan nutrien berharga dari tanah
sehingga tanah menjadi kurang subur;
b) melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah
sehingga mempengaruhi kualitas air permukaan;
c) menghancurkan jaringan tumbuhan dan mengganggu pertumbuhan sehingga merusak tanaman;
d) hujan asam yang jatuh ke danau melalui aliran menyebabkan pH turun pada ekosistem tersebut;
e) bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan.
2) Efek Rumah Kaca (Green House Effect)Atmosfer adalah lapisan gas atau campuran gas yang menyelimuti dan terikat pada bumi oleh gaya gravitasi bumi. Gas-gas atmosfer yang menyebabkan terjadinya efek rumah kaca disebut gas rumah kaca. Gas-gas tersebut adalah uap air (H2O), karbon dioksida (CO2), metana (CH4), ozon (O3), dinitrogen oksida (NO), dan yang lainnya. Tahukah kamu, bagaimanakah terjadinya efek rumah kaca?
Efek rumah kaca terjadi karena meningkatnya karbon dioksida (C02) hasil proses pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara) oleh industri, transportasi, dan dapat pula disebabkan oleh kebakaran hutan yang sering terjadi. Meningkatnya CO2 di udara yang mengumpul di lapisan atmosfer bumi membentuk semacam ”perisai”. Hal ini menyebabkan panas yang keluar dari lapisan atmosfer, akan dipantulkan lagi ke bumi. Lapisan CO2 berfungsi sebagai reflektor terhadap panas dari bumi. Panas dari
bumi yang dipantulkan lagi ke bumi ini akan menaikkan suhu bumi, akibatnya bumi makin panas (global warming). Pengaruh lapisan CO2 terhadap kenaikan suhu bumi ini disebut efek rumah kaca.
3) Penipisan Lapisan Ozon (O3)Ozon adalah gas yang molekulnya terdiri dari tiga atom, keba- nyakan terdapat di lapisan stratosfer (ketinggian 20—35 km di atas permukaan bumi). Bagian paling atas dari stratosfer, terdapat ozon terkonsentrasi sebagai suatu lapisan. Lapisan ozon terbentuk dari interaksi antara radiasi ultraviolet dengan oksigen yang terdapat di stratosfer, merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari.
Menurut para ahli, kerusakan lapisan ozon disebabkan oleh lepasnya sejumlah zat kimia buatan dari permukaan bumi sampai ke lapisan ozon. Di antara bahan kimia buatan tersebut adalah senyawa klrofluoro karbon (CFC) yang mempunyai nama dagang freon. Selama berada di atmosfer CFC bersifat stabil, tidak terurai, dan dapat bertahan cukup lama. Namun setelah terkena radiasi ultraviolet pada ketinggian lapisan ozon, molekul CFC akan melepaskan atom klorin. Atom yang dilepaskan ini akan mengikat satu atom
O sehingga molekul ozon (O3) menghasilkan O2. Pada setiap atom Cl yang terbentuk diperkirakan dapat merusak 100.000 molekul ozon sebelum atom ini rusak karena reaksi lain. Dengan demikian, terjadilah pengurangan/perusakan lapisan ozon. Dampak penipisan ozon bagi makhluk hidup dengan tidak tersaringnya sinar ultraviolet oleh lapisan ozon di antaranya mengakibatkan kanker kulit, lensa mata dapat lebih mudah terserang katarak, matinya fitoplankton sehingga keseimbangan terganggu.
Dampak lainnya adalah bumi semakin panas, udara semakin kering, proses fotosintesis mengalami gangguan sehingga menurunkan hasil panen.
Upaya memperlambat terjadinya pemanasan global dapat dilakukan dengan cara pengurangan pemakaian bahan bakar minyak atau batu bara, penghentian emisi CFC, dan penggunaan filter untuk menyaringCO2 dari asap pembuangan pabrik.
b. Pencemaran air
Coba kamu perhatikan sungai-sungai yang mengalir di kotamu. Apa yang kamu lihat? Air tampak keruh, bahkan ada yang hitam, bau tidak sedap, dan penuh kotoran. Apakah itu tanda pencemaran air? Tanda terjadinya gangguan kualitas air didasarkan pada pengamatan secara fisik, kimiawi, dan biologis.
1) Fisik, meliputi tingkat kejernihan (kekeruhan), perubahan suhu air, perubahan rasa, bau, dan warna air.
2) Kimiawi, mendasarkan pada zat kimia logam maupun non logam yang terlarut dan perubahan pH.
3) Biologis, yaitu berdasarkan mikroorganisme yang ada di dalam air.
Air yang telah tercemar mengakibatkan air tidak dapat dimanfaatkan dan menjadi penyebab timbulnya penyakit.
Secara garis besar dikenal dua tipe polutan yang masuk ke dalam perairan, yaitu:
a)zat yang memperkaya perairan sehingga merangsang pertum- buhan mikroorganisme;
b) materi-materi yang bersifat racun, sehingga membunuh organ- isme yang hidup dalam perairan.
Polutan yang memperkaya perairan umumnya berupa limbah organik termasuk sisa-sisa bahan makanan yang dibuang oleh manusia. Limbah yang terkandung dalam air tersebut dapat membusuk sehingga menimbulkan rasa dan bau yang tidak sedap pada air.
Proses pembusukan limbah oleh dekomposer membutuhkan banyak oksigen, sehingga kadar oksigen dalam air yang diperlukan oleh makhlukhidup lainnya menjadi berkurang. Limbah organik yang mengalami penguraian melepaskan nitrat dan fosfat yanG merangsang pertumbuhan mikroorganisme lain, seperti
ganggang. Proses memperkaya air dengan zat makanan tersebut dinamakan eutrofikasi.
Diantara mikroorganisme di dalam air ada kemungkinan ikut
berkembangnya bakteri patogen yang dapat menimbulkan suatu penyakit.
Materi-materi yang bersifat racun umumnya dihasilkan industri kimia, seperti pestisida. Pemakaian pestisida yang berlebihan menimbulkan akumulasi pada tanah maupun bagian tubuh tanaman. Apabila terjadi hujan maka pestisida tersebut terbawa aliran air menuju ke sungair. Bahan pestisida di dalam air sulit untuk dipecahkan oleh mikroorganisme, bahkan berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Dalam pemakaian bahan insektisida seringkali dicampur dengan senyawa minyak bumi, sehingga air yang terkena bahan buangan pemberantas hama ini permukaannya tertutup lapisan minyak. Hal ini menyebabkan turunnya kandungan oksigen dalam air.
Dampak dari penggunaan pestisida jenis DDT (Dichloro Diphenil Trichloroetan) disebut biological magnification yaitu pelipatangandaan bahan pencemar oleh organisme yang tingkatannya lebih tinggi.
Pelipatgandaan kandungan DDT di dalam tubuh organisme dapat terjadi karena organisme secara tetap mengkonsumsi DDT, dan terakumulasi di dalam tubuhnya sehingga makin lama konsentrasi DDT di dalam tubuh makin besar. Akumulasi DDT terbesar terdapat pada konsumen tingkat terakhir. Hal ini terjadi karena DDT tidak dapat dikeluarkan oleh tubuh tetapi tertimbun pada lapisan lemak.
Bagaimana bila ikan besar tersebut dimakan oleh manusia?
Dapatkah pestisida terakumulasi dalam tubuh manusia? Tubuh manusia juga dapat mengakumulasi, namun karena bahan makanan manusia lebih bervariasi maka pelipatannya tidak seperti rantai makanan ikan tersebut. Manusia yang makan ikan yang tercemar DDT dapat mengalami keracunan, karena DDT ini sifatnya sukar terurai. Menurut penyelidikan, pengaruhnya terhadap tubuh manusia adalah tidak berfungsinya hati sebagai penyaring zat racun yang masuk dalam tubuh dan juga gangguan jaringan saraf dengan gejala kelelahan, kejang sampai timbul kelumpuhan.
c. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah pada umumnya berasal dari pembuangan sampah yang mengandung bahan-bahan yang sukar terurai dalam tanah seperti plastik, kaca, dan kaleng. Hal tersebut mengakibatkan produktivitas tanah akan berkurang. Adapun bahan yang mudah terurai lebih menguntungkan karena setelah diuraikan oleh mikroorganisme menjadi bahan yang mudah menyatu dengan tanah tanpa menimbulkan pencemaran. Dampak langsung akibat limbah yang dirasakan manusia adalah timbulnya bau yang tidak sedap dan kotor.
Dampak yang tidak langsung di antaranya tempatpembuangan
limbah dapat menjadi tempat berkembangnya organisme penyebab penyakit seperti pes, kaki gajah, malaria, dan demam berdarah.
Bahan buangan anorganik yang sulit terurai biasanya dipisahkan untuk memudahkan proses daur ulang bahan buangan tersebut.
Pemanfaatan kembali limbah tersebut memberi keuntungan bagi kehidupan manusia. Beberapa bahan limbah yang masih dapat didaur ulang (dimanfaatkan kembali) disajikan dalam Tabel
3. Penanggulangan Pencemaran dan Kerusakan LingkunganDi dalam proses pembangunan muncul berbagai masalah lingkungan yang semakin kompleks. Beberapa usaha menanggulangi masalahmasalah lingkungan dapat dilakukan dengan beberapa cara.
a. Melaksanakan program-program penyelamatan lingkungan hidup, antara lain usaha rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS), reboisasi lahan-lahan kritis, menjaga kelestarian hutan, perbaikan teknologi bercocok tanam.
b. Membuat peraturan-peraturan, antara lain
1) Undang-undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
3) Mengganti sumber bahan penyebab pencemaran, misal- nya pemakaian bahan bakar minyak diganti dengan bahan bakar LNG (Liquified Natural Gases) yang menghasilkan gas buang yang lebih bersih
4) Efisiensi dan efektivitas penggunaan pestisida, misalnya memberikan penjelasan tentang aturan-aturan penggunaan dan efek yang dapat ditimbulkannya.
Penanganan dampak dan permasalahan lingkungan hidup yang sama antara daerah yang satu dengan yang lain bisa jadi berbeda. Oleh karena itu, lakukanlah kegiatan berikut ini. Bagaimana partisipasimu sebagai warga masyarakat yang peduli terhadap lingkungan?
Program Langit BiruPetunjuk Kerja
Coba kamu perhatikan langit di kotamu ketika hari cerah! Apakah masih terlihat biru? Ternyata, akhir-akhir ini langit sudah berubah menjadi abu-abu. Berkenaan dengan hal itu,
1. rumuskan permasalahan berdasarkan kasus di atas!
2. buatlah hipotesis dari permasalahan tersebut!
3. carilah data yang mendukung untuk memecahkan masalah yang kamu rumuskan! Presentasikan hasilnya di depan kelas
1. Apakah akibat pertambahan populasi penduduk terhadap kelestarian lingkungan?
2. Sebutkan macam-macam pencemaran lingkungan beserta dampaknya bagi kehidupan manusia dan lingkungan itu sendiri.
RANGKUMAN
Ekosistem terdiri dari komponen abiotik dan komponen biotik, yaitu produsen, konsumen,
dan pengurai.
Individu merupakan makhluk hidup tunggal. Sejumlah individu sejenis yang hidup bersama
di suatu tempat tertentu membentuk populasi. Populasi-populasi yang berbeda hidup bersama
pada suatu tempat tertentu disebut komunitas. Ekosistem merupakan kesatuan dari suatu
komunitas dengan lingkungannya, di dalam kesatuan tersebut terjadi suatu interaksi.
Pada rantai makanan terjadi perpindahan zat makanan dari sumbernya, yaitu tumbuhan
melalui sederetan makhluk hidup tertentu dengan cara makan dan dimakan. Kumpulan dari
beberapa rantai makanan akan membentuk jaring-jaring makanan. Produsen menempati tingkat
tropik pertama, herbivora pada tingkat kedua, sedangkan karnivora pada tingkat ketiga, dan
seterusnya. Pada piramida jumlah produsen menempati dasar piramida.
Bentuk interaksi pada organisme di antaranya simbiosis dan protokooperasi. Macammacam
simbiosis pada organisme meliputi mutualisme, komensalisme,
dan parasitisme.
Kepadatan populasi manusia menurunkan kualitas lingkungan. Dampak kepadatan
populasi manusia di antaranya adalah timbulnya pencemaran air, tanah, dan udara, serta
rusaknya lingkungan.
info yang sangat bermanfaat sekali buat di simak, ..
BalasHapus