Karya Tulis Ilmiah Pencemaran Tanah Oleh Pupuk Organik
Mudah-mudah KTI ini membantu saudara/i dalam perancangan/pengumpulan Materi dasar pembentuk karya tulis ilmiah PENCEMARAN TANAH OLEH PUPUK ORGANIK. semoga ini sedikit bisa membantu.
KARYA TULIS ILMIAH
PENCEMARAN TANAH OLEH PUPUK ORGANIK
Disusun untuk mengikuti kegiatan UAS
Disusun oleh
Nama : File-Education
12-2010-052
DAFTAR ISI
Halaman cover ………………………………………………….1
Halaman Pengesahan ……………………………………………2
Halaman daftar Isi ……………………………………………… 3
Halaman Kata Pengantar ………………………………….……..4
Halaman Pendahuluan …………………………….;;…………….5
Halaman Studi Pustaka ………………………..…………………6-10
Halaman Penutup ……………………………………....………..11-12
Halaman Daftar Pustaka …………………………………………13
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb,
Penyusun
mengucap puji syukur kepada Allah SWT atas terselesaikannya karya tulis
berjudul “Pencemaran Tanah oleh Pupuk” ini. Penyusun juga ingin
mengucapkan terima kasih atas dukungan ibu guru dan teman-teman sekalian
yang sangat membantu dalam terselesaikannya karya tulis ini.
Karya
tulis ini disusun dalam rangka memenuhi tugas karya tulis ilmiah
pelajaran kimia mengenai pencemaran lingkungan yaitu pencemaran tanah
oleh pupuk.
Melalui
karya tulis ini kami juga ingin menginformasikan pada para pembaca
mengenai pencemaran tanah yang disebabkan oleh pupuk, beserta sebab
mengapa pupuk bisa menyebabkan pencemaran tanah dan cara mengatasinya.
Namun,
penyusun menyadari bahwa penyusun masih mempunyai kekurangan dalam
menyusun karya tulis ilmiah ini. Karena itu, kami meminta saran dan
kritik atas karya tulis ini. Dan kami juga akan memperbaikinya supaya
lebih baik lagi mendatang.
Wassalamu’alaikum wr.wb,
Penyusun,
Nabila N.S.
BAB I
PENDAHULUAN
- PERUMUSAN MASALAH
Sebagian
besar lahan pertanian di Indonesia telah berubah menjadi lahan kritis
akibat pencemaran dari limbah industri/pabrik dan pemakaian pupuk
anorganik/kimia yang terlampau banyak secara terus menerus sehingga
membuat unsure hara tanah semakin menurun.
Lahan
pertanian yang sudah masuk dalam kondisi kritis mencapai 66% dari
kurang lebih 7 juta lahan pertanian yang ada di Indonesia. Jika hal ini
dibiarkan, produktivitas lahan akan terus menurun dan akhirnya lahan
tersebut sendiri akan mati.
Langkah
yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal ini adalah dengan penggunaan
pupuk organic untuk mengganti penggunaan pupuk anorganik/kimia pada
tanah pertanian. Penggunaan pupuk organic bermanfaat untuk meningkatkan
efisiensi penggunaan pupuk kimia , sehingga dosis pupuk & akibat
pencemaran lingkungan yang disebabkan penggunaan pupuk kimia bisa
dikurangi.
- TUJUAN
Penulis
menginginkan para pembaca mengerti mengenai masalah lahan pertanian di
Indonesia yang semakin kritis karena tingginya pemakaian pupuk kimia .
Penulis menginginkan para pembaca mengetahui dampak pencemaran tanah
yang disebabkan oleh pupuk secara rinci. Dan juga supaya para pembaca
mengetahui langkah yang harus dilakukan untuk mengatasi pencemaran
tanah, khususnya lahan pertanian karena penggunaan pupuk tersebut.
`
BAB II
STUDI PUSTAKA
A. DEFINISI PUPUK
Pupuk
adalah bahan kimia atau organisme yang menyediakan unsure hara bagi
kebutuhan tanaman baik secara langsung maupun tidak langsung. Pupuk
menurut macamnya dibagi 2 yaitu:
1. Pupuk organik
Adalah pupuk yang terbentuk atau dibuat secara alami tanpa menggunakan rekayasa kimia, fisik / biologis.
Contoh: pupuk kandang, pupuk kompos, pupuk bokashi, dll.
2. Pupuk an-organik
Adalah pupuk yang terbentuk dari hasil proses rekayasa industri secara kimia, fisik / biologis.
Contoh: NPK , Urea, dll.
Apa itu rekayasa formula pupuk?
Rekayasa
formula pupuk adalah serangkaian kegiatan rekayasa menghasilkan formula
pupuk secara kimia, fisik dan biologis. Formula pupuk yaitu kandungan
senyawa dari unsure hara makro / mikroba.
Pupuk
merupakan salah satu sarana produksi yang memiliki peranan penting
dalam peningkatan produksi dan kualitas hasil budidaya tanaman. Untuk
memenuhi standar mutu dan menjamin efektifitas pupuk, maka pupuk yang
diproduksi harus berasal dari formula hasil rekayasa yang telah diuji
mutu dan efektifitasnya.
Kedua
jenis pupuk tadi ( pupuk organic dan anorganik) dipakai oleh para
petani di Indonesia selama 3 dasawarsa terakhir pada masa peningkatan
mutu intensifikasi di Indonesia guna menyuburkan tanah dan meningkatkan
hasil pertanian. Namun, meskipun begitu, selain dapat menyuburkan tanah
dan meningkatkan hasil pertanian, ternyata pupuk jugalah yang ikut andil
menyebabkan pencemaran lingkungan pada tanah.
Kalau pupuk meningkatkan pertumbuhan tanaman, bagaimana bias pupuk menyebabkan pencemaran lingkungan pada tanah?
Pupuk
akan menyebabkan pencemaran pada tanah jika penggunaannya berlebihan (
melebihi dosis yang dianjurkan) , terutama pada pupuk anorganik.
B. SEJARAH PUPUK ANORGANIK DI INDONESIA
Di
Indonesia, penggunaan pupuk kimia merupakan bagian dari Revolusi Hijau,
sebuah proyek pada masa pemerintahan Orde Baru untuk mendorong
produktivitas pertanian dengan menggunakan teknologi modern, yang
diadakan sejak tahun 1990-an. Gebrakan revolusi hijau di Indonesia
memang terlihat pada decade 1980-an. Waktu itu, pemerintah mengkomando
penanaman padi, pemaksaan pemakaian bibit impor, pupuk kimia, dll.
Indonesia yang Berjaya saat itu sempat mengalami swasembada beras. Namun
hal itu tidak berlangsung lama. Pada decade 1990-an, petani mulai
kelabakan menghadapi kesuburan tanah yang merosot, ketergantungan
pemakaian pupuk kimia ( anorganik) yang makin meningkat, dll.
Revolusi
hijau memang pernah meningkatkan produktivitas pertanian Indonesia.
Untuk penggunaan pupuk anorganik, hal ini berdampak:
1. Berbagai organisme penyubur tanah musnah karena pupuk anorganik
2. Kesuburan tanah yang merosot / tandus.
3. Keseimbangan ekosistem tanah yang rusak.
4. Terjadi peledakan dan serangan jumlah hama.
C. PEMAKAIAN PUPUK KIMIA
Menurut
Altieri ( 2000 ) , pupuk anorganik secara temporer telah meningkatkan
hasil pertanian, tetapi keuntungan hasil panen akhirnya berkurang banyak
dengan adanya penggunaan pupuk ini karena adanya sesuatu yang timbul
akibat adanya degradasi ( pencemaran ) lingkungan pada lahan pertanian.
Alasan utama kenapa pupuk anorganik menimbulakan pencemaran pada tanah
adalah karena dalam prakteknya banyak kandungan yang terbuang.
Penggunaan pupuk buatan ( anorganik ) yang terus- menerus akan
mempercepat habisnya zat- zat organic , merusak keseimbangan zat- zat
makanan di dalam tanah, sehingga menimbulkan berbagai penyakit tanaman.
Pencemaran
kimia dari pupuk merupakan pencemaran unsure- unsure hara tanaman.
Tanah –tanah yang dipindahkan oleh erosi umumnya mengandung unsure hara
lebih tinggi daripada tanah yang ditinggalkan karena lapisan tanah yang
terosi umumnya adalah lapisan atas yang subur. Di samping itu , fraksi
tanah yang halus lebih mudah tererosi sehingga unsure hara terutama “P”
sebagian besar diserap butir- butir tanah tersebut maka banyak unsure
“P” yang hilang karena erosi. Sebagian besar “P” dalam tanah sukar larut
sehingga “P” diangkut ke tempat lain bersama dengan aliran permukaan
atau air infiltrasi.
Akibat
pencemaran dari limbah industri dan pemakaian pupuk anorganik yang
terlalu banyak secara terus menerus menyebabkan unsure hara yang ada di
dalam tanah menurun. Di negara Indonesia sendiri, sebagian besar lahan
pertanian telah berubah menjadi lahan kritis. Lahan pertanian yang telah
masuk dalam kondisi kritis mencapai 66% dari total 7 juta hektar lahan
pertanian yang ada di Indonesia. Kesuburan tanah di lahan- lahan yang
menggunakan pupuk anorganik dari tahun ke tahun menurun. Keberhasilan
diukur dan ditentukan dari berapa banyaknya hasil dari panen yang
dihasilkan , bukan diukur dari kondisi dan keadaan tanah serta hasil
panennya. Semakin banyak hasil panen, maka pertanian akan dianggap
semakin maju.
Bahan
organik merupakan salah satu komponen tanah yang sangat penting bagi
ekosistem tanah, dimana bahan organik merupakan sumber pengikat hara dan
substrat bagi mikrobia tanah. Bahan organik tanah merupakan bahan penting untuk memperbaiki kesuburan tanah, baik secara fisik, kimia maupun biologi. Usaha
untuk memperbaiki dan mempertahankan kandungan bahan organik untuk
menjaga produktivitas tanah mineral masam di daerah tropis perlu
dilakukan.
Bahan
organik yang berasal dari sisa tumbuhan dan binatang yang secara terus
menerus mengalami perubahan bentuk karena dipengaruhi oleh proses
fisika, kimia dan biologi. Bahan organik tersebut terdiri
dari karbohidrat, protein kasar, selulose, hemiselulose, lignin dan
lemak. Penggunaan pupuk organik dapat memperbaiki struktur tanah dan
mendorong perkembangan populasi mikro organisme tanah. Bahan organik secara fisik mendorong granulasi, mengurangi plastisitas dan meningkatkan daya pegang air.
Apabila tidak ada masukan bahan organik ke dalam tanah akan terjadi masalah pencucian sekaligus kelambatan penyediaan hara. Pada
kondisi seperti ini penyediaan hara hanya terjadi dari mineralisasi
bahan organik yang masih terdapat dalam tanah, sehingga mengakibatkan
cadangan total C tanah semakin berkurang.
Pupuk
memiliki kandungan nitrogen di dalamnya. Unsur nitrogen yang ada dalam
pupuk ini mudah larut. Pemberian nitrogen berlebih di samping menurunkan
efisiensi pupuk, juga dapat memberikan dampak negative di antaranya
meningkatkan gangguan hamadan penyakit akibat nutrisi yang tidak
seimbang. Oleh karena itu , perlu upaya perbaikan guna mengatasi masalah
tersebut, sehingga pengolahan sumber daya secara efektif, efisien dan
aman lingkungan dapat diberlakukan.
D. PEMALSUAN PUPUK
Selain
disebabkan oleh adanya penggunaan pupuk organic yang tidak sesuai
takaran secara rutin , hal ini juga disebabkan pemalsuan pupuk yang
dijual kepada para petani. Pupuk palsu ini adalah pupuk yang dipalsukan
atau disamarkan kandungan zat dan kadar zat di dalamnya. Hal ini
menyebabkan tanaman dan tanah mendapat nutrisi yang tidak tepat dan
dapat mengganggu keadaan tanah maupun tanaman tersebut.
E. EFISIENSI PENGGUNAAN PUPUK KIMIA DAN ORGANIK
Efisiensi
penggunaan pupuk saat ini harus dilaksanakan karena industri pupuk
kimia yang berjumlah enam buah telah beroperasi pada kapasitas penuh ,
sedangkan rencana perluasan sejak tahun 1994 sampai saat ini belum
terlaksana.
Di
pihak lain, permintaan pupuk kimia dalam negeri dari tahun ke tahun
semakin meningkat. Upaya peningkatan efisiensi didukung kuat oleh
kelompok peneliti bioteknologi atas keberhasilan mereka menemukan pupuk
organic yang mampu meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk
kimia.Pengembangan industri pupuk organic memiliki prospek yang cerah
dan menawarkan beberapa keuntungan , baik bagi produsen, konsumen ,
maupun bagi perekonomian nasional.
Upaya
pembangunan pertanian yang terencana dan terarah yang dimulai sejak
Pelita I pada tahun 1969, telah berhasil menyelamatkan Indonesia dari
predikat pengimpor beras terbesar di dunia menjadi negara yang mampu
melaksanakan swasembada beras pada tahun 1984. Namun di balik
keberhasilan yang menggembirakan tersebut , akhir – akhir ini muncul
gejala yang mengisyaratkan ketidakefisienan dalam pemanfaatan sumber
daya pupuk. Keadaan ini pun pada akhirnya justru memberatkan para petani
, apalagi dengan adanya kebijakan penghapusan subsidi pupuk dan
penyesuaian harga gabah yang tidak berimbang.
Beberapa
penelitian yang menyangkut efisiensi penggunaan pupuk , khususnya yang
dilakukan oleh kelompok peneliti bioteknologi pada beberapa tahun
terakhir, sangat mendukung upaya penghematan pupuk kimia. Upaya tersebut
dilaksanakan melalui pendekatan peningkatan daya dukung tanah atau
peningkatan efisiensi produk pupuk dengan menggunakan mikroorganisme.
Penggunaan mikroorganisme pada pembuatan pupuk organic , selain
meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk , juga akan mengurangi dampak
pencemaran air tanah dan lingkungan yang timbul akibat pemakaian pupuk
kimia berlebihan .
Industri
pupuk organic sendiri saat ini mulai tumbuh dan berkembang , beberapa
perusahaan yang bergerak di bidang pupuk organic cukup banyak
bermunculan , antara lain seperti : PT. TRIMITRA BUANAWAHANA PERKASA
yang bekerjasama dengan PT. TRIHANTORO UTAMA bersama Pemda DKI Jakarta
dan Pemkot Bekasi yang saat ini akan mengolah sampah kota DKI Jakarta ,
PT. MULTI KAPITAL SEJATI MANDIRI yang bekerjasama dengan Gapoktan (
Gabungan Kelompok Tani) dan Pemda Kabupaten Brebes Jawa Tengah yang
mengolah sampah kota dan limbah pedesaan . PT.PUSRI selain memproduksi
pupuk kimia , saat ini bersama PT. TRIHANTORO UTAMA dan Dinas Kebersihan
Pemda DKI Jakarta juga memproduksi pupuk organic. Sampah dan limbah
organic diolah dengan menggunakan teknologi modern dengan penambahan
nutrient tertentu sehingga menghasilkan pupuk organic yang berkualitas.
F. MANFAAT PUPUK ORGANIK
Penggunaan
pupuk organic bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi penggunaaan pupuk
kimia ,sehingga dosis pupuk dan dampak pencemaran lingkungan akibat
penggunaaan pupuk kimia dapat secara nyata dikurangi . Kemampuan pupuk
organic untuk menurunkan dosis penggunaan pupuk konvensional sekaligus
mengurangi biaya pemupukan telah dibuktikan oleh beberapa hasil
penelitian , baik untuk tanaman pangan ( kedelai, padi , jagung , dan
kentang ) maupun tanaman perkebunan ( kelapa sawit, karet , kakao , the ,
tebu , dll.) yang diketahui selama ini sebagai pengguna utama pupuk
konvensional (pupuk kimia ). Lebih lanjut lagi, kemampuannya untuk
mengurangi dampak pencemaran lingkungan terbukti sejalan dengan
kemampuannya menurunkan dosis penggunaan pupuk kimia.
Beberapa
hasil penelitian di beberapa daerah , pupuk organic terbukti dapat
menekan kebutuhan pupuk kimia hingga 100% , TSP/SP36 hingga 50% , kapur
pertanian hingga 50%. Biaya yang dihemat mencapai Rp 50.000,-/ ha.
Sedangkan produksi kedelai meningkat antara 2,45 hingga 57,48%.
Keuntungan yang diperoleh petani kedelai naik rata – rata Rp 292.000/
ha, terdiri dari penghematan biaya pemupukan sebesar Rp 50.000,-/ ha,
dan kenaikan produksi senilai Rp 242.000,-/ ha. Juga keadaan tanah yang
semakin subur dan tidak mengalami pencemaran.
Aplikasi
pupuk organic yang dikombinasikan dengan separuh takaran dosis standar
pupuk kimia ( anorganik ) dapat menghemat biaya pemupukan . Pengujian
lapangan terhadap tanaman pangan juga menunjukkan hasil yang
menggembirakan , karena dapat meningkatkan hasil produksi pertanian dan
dapat menghemat biaya pemupukan lahan.
Ini
membuktikan bahwa untuk mengatasi pencemaran tanah yang disebabkan oleh
pupuk anorganik dapat digunakan pemakaian pupuk organic untuk
menyeimbangkan pemakaian pupuk kimia ( anorganik ).
PENUTUP
I. KESIMPULAN
Pupuk
adalah bahan kimia / organisme yang menyediakan unsure hara bagi
kebutuhan tanaman baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pupuk dibagi 2 macam:
1. Pupuk organic
Adalah pupuk yang terbentuk / dibuat secara alami tanpa rekayasa kimia , fisik / biologis.
Contoh: pupuk kandang , pupuk kompos , dll.
2. Pupuk anorganik
Adalah pupuk yang terbentuk dari hasil proses rekayasa industri secara kimia , fisik / biologis.
Contoh: NPK, Urea , dll.
Pencemaran
lingkungan pada tanah disebabkan oleh pemakaian pupuk kimia ( anorganik
) yang berlebihan. Pupuk kimia sendiri dikenal di Indonesia sejak
dicanangkannnya revolusi hijau. Revolusi Hijau adalah proyek Orde Baru
untuk mendorong produktivitas pertanian dengan menggunakan teknologi
modern , yang diadakan sejak tahun 1970-an.Revolusi hijau
menginstruksikan penanaman padi , pemaksaan pemakaian bibit impor dan
pupuk kimia , dll. Hasilnya menguntungkan , namun tak lama hal ini malah
menyebabkan pencemaran tanah besar-beasaran.
Pencemaran tanah yang disebabkan oleh pupuk dapat diatasi dengan:
1. Menggunakan pupuk sesuai dengan takaran.
2. Mengurangi penggunaan pupuk kimia.
3. Memadukan penggunaan pupuk kimia dengan pupuk organic.
4. Waspada terhadap penjualan pupuk palsu dengan takaran yang tidak semestinya.
II. SARAN
Badan
Pengawas Pupuk seharusnya memeriksa lebih ketat kandungan zat pada
pupuk kimia karena pada kenyataannya di lapangan banyak pupuk kimia yang
memiliki kandungan yang kurang ataupun berbahaya.
Para petani hendaknya tidak menggunakan pupuk kimia dengan berlebihan dan memadukan penggunaan pupuk kimia dengan pupuk organic.
Pemerintah
juga sepatutnya mengadakan penyuluhan mengenai penggunaan pupuk bagi
para petani dan menghimbau pemakaian pupuk organic pada tanaman dan
lahan pertanian.
DAFTAR PUSTAKA
1. Google.co.id/pencemaran tanah oleh pupuk
2. Google.co.id/pupuk
3. Google.co.id/pupuk anorganik
4. P4kipa.co.id
5. Tempo.co.id
6. Suaramerdeka.com
7. Wawasan.com
8. Cnr.berkeley.edu/-agroeco3/principles_and_strategies.html
9. Fao.org/docreep/v9926e/v996e04.htm
10. Oznet.ksu.edu
0 comments:
Posting Komentar