bab5 material teknik DIAGRAM FASE
BAB V
DIAGRAM FASE
DIAGRAM FASE
paduan.
Contoh : Cu - Zn
(perunggu)
komponennya adalah Cu dan Zn
- Solid solution (larutan padat) : terdiri dari beberapa atom, minimal dua
kisi pelarut dan struktur kristal mengikuti struktur kristal pelarut.
- Batas kelarutan (solubility limit).
terlarut yang akan larut pada pelarut.
Jika atom terlarut konsentrasinya melampaui batas kelarutan maka sebagian
atom tersebut tidak akan terlarut lagi. Untuk menggambarkan keadaan ini
bisa dilihat contoh larutan air gula. Jika gula yang dicampur terlalu banyak
maka gula tersebut tidak akan larut lagi (lihat grafik 9.1).
- DIAGRAM KESETIMBANGAN FASE.
tertentu lebih memudahkan jika digambar dalam bentuk diagram yaitu diagram
fase atau diagram kesetimbangan.
Banyak perubahan struktur mikro terjadi pada saat transformasi fase yaitu
perubahan yang terjadi diantara dua fase atau lebih karena temperatur berubah.
Gejalanya bisa berupa transisi dari satu fase ke fase lain atau terbentuk fase
- PERKEMBANGAN STRUKTUR MIKRO
sangat lambat dari fase L ke fase α untuk bahan 35 wt% Ni – 65 wt% Cu dari
temperatur 1300
Pada pendinginan melewati temperatur eutektic (Gb. 9.11), struktur mikro yang
terbentuk adalah struktur yang berbentuk lapisan atau lamellae (lapisan), struktur
seperti ini disebut struktur eutectic.
Pada pendinginan pada komposisi antara α dan titik eutectic akan terbentuk
eutectic α, primary α, β. (gb. 9.13)
- TRANSFORMASI FASE KONGRUEN/SEBANGUN
Lawannya transformasi fase incongruent → terjadi perubahan komposiContoh transformasi fase congruent Titik M pada Gb. 9.18.
HUKUM FASE GIBBS
Konstruksi diagram fase dan kondisi kesetimbangan fase mengitermodinamika.
j.w. gibbs memberikan formula yang disebut hukum fase gibbs :
P= jumlah fase
P + F = C + N
F= derajat kebebasan
C= jumlah komponen sistem
N= jumlah varibel non – komposisi.
- besi murni : pada temperatur ruang disebut ferit atau besi α yang
mempunyai struktur kristal BCC.
Ferit akan berubah menjadi austenit atau besi γ
pada temperatur 9120C (1674 0C) dengan struktur kristal FCC. Pada temperatur 15380oC (2800 F)
austenite akan berubah menjadi besi ferit δ danstruktur kristal BCC.
- baja dan besi tuang adalah besi yang mempunyai kadar karbon kecil dari 6,7 wt
%. Pada 6,7wt% terdapat kandungan Fe3C sebesar100 %wt, sehingga kandungan karbon 6,7 wt%
bab 5.d
- BESI PADUAN (FERROUS ALLOY) :
komponen – komponen lainnya sebagai bahan paduan.
Berdasarkan kandungan paduan, besi paduan dibagi atas :
• Besi (iron)
• Baja (steel)
• Besi tuang (cast iron). Besi murni : kandungan karbon kurang dari 0,008 wt%, dan
strukturnya ferit pada temperatur ruang. Baja : kandungan karbon antara 0,008 – 0,11 wt% C struktur kristal : α +Fe3C. Besi tuang : kandungan karbon antara 1,11 – 6,7 wt% C. Besi tuang
komersial biasanya kandungan karbon < 4,5wt% C.
Transformasi fasa terjadi dari daerah γ ke daerah α + Fe3C. Pada titik eutectoid
(gb. 9.24) austenite dengan komposisi 0,77 wt% c akan berubah menjadi ferit
(0,022 wt% C) dan Fe3C (6,7 wt% C). Struktur α + Fe3C disebut juga pearlite (gb.9.25).
- PADUAN HYPOEUTECTOID
3C dengan komposisi dibawah titik eutectoid
disebut paduan hypoeutectoid. Proses pembentukannya bisa dilihat pada
gambar 9.27. Struktur kristal yang terbentuk mempunyai fasa pearlite dan
proeutectoid α.
File Pdf
File Selengkapnya Bisa Anda klik bab 5.a Download
File Selengkapnya Bisa Anda klik bab 5.b Download
File Selengkapnya Bisa Anda klik bab 5.c Download
File Selengkapnya Bisa Anda klik bab 5.d Download
0 comments:
Posting Komentar